Jumat, 12 Oktober 2018

TI POLITALA MATDIS 1B

RELASI


1.   Pengertian Relasi
 Relasi adalah hubungan antara satu elemen himpunan dengan elemen himpunan lain. Relasi antara dua buah himpunan disebut relasi biner, yang merupakan himpunan bagian dari A×B, notasinya adalah R  (A×B).

2.   Bentuk Penyajian Relasi
2.1.Diagram Panah
             Misalkan himpunan A = {a, b, c, d} dan himpunan B = {1, 2, 3}. R = {(a,2), (b,1), (b,2), 
       (c,3), (d,3)}. Jika R adalah relasi dari himpunan A ke himpunan B, gambar dua buah lingkaran  
       lalu tuliskan elemen-elemen A dan B pada masing-masing lingkaran.

2.2. Tabel
              Misalkan himpunan A = {a, b, c, d} dan himpunan B = {1, 2, 3}. R = {(a,2), (b,1), (b,2),   
       (c,3), (d,3)}. Jika relasi direpresentasikan dengan tabel, maka kolom pertama tabel menyatakan   
       daerah asal (himpunan A), sedangkan kolom kedua menyatakan daerah hasil (himpunan B).

 
2.3. Matriks
              Misalkan himpunan A = {a, b, c, d} dan himpunan B = {1, 2, 3}. R = {(a,2), (b,1), (b,2),      
        (c,3), (d,3)}. Relasi R dapat disajikan dengan matriks M = [Mij]. Daerah asal (himpunan A)
        ditunjuk sebagai baris, sedangkan daerah hasil (himpunan B) ditunjuk sebagai kolom. Jika
        terdapat relasi, nilainya adalah 1, sedangkan jika tidak terdapat relasi, nilainya 0.
3. Relasi Invers
    Jika diberikan relasi R pada himpunan A ke himpunan B, kita bisa mendefinisikan relasi
    baru dari B ke A dengan cara membalik urutan dari setiap pasangan terurut di dalam R.
    Relasi baru tersebut dinamakan inversi dari relasi semula. Misalkan R adalah relasi dari
    himpunan A ke himpunan B. Invers dari relasi R, dilambangkan dengan R-1, adalah relasi
    dari B ke A yang didefinisikan oleh : R-1 = {(b,a) | (a,b)  R }.
    Misalkan himpunan A = {a, b, c, d} dan himpunan B = {1, 2, 3}. R = {(a,2), (b,1), (b,2),
    (c,3), (d,3)}. Maka R-1 = {(2,a), (1,b), (2,b), (3,c), (3,d)}.

4. Komposisi Relasi
    Misalkan R adalah relasi dari himpunan A ke himpunan B, dan S adalah relasi dari
    himpunan B ke himpunan C. Komposisi R dan S , dinotasikan dengan S o R = {(a,c)|a 
    A, c  C, dan untuk beberapa b  B, (a,b)  R, dan (b,c)  S. Contoh:



5. Sifat Relasi
5.1. Refleksif, bila (a,a)  R untuk setiap a  A.
       Misalkan A={1,2,3,4} dan relasi R dibawah ini didefinisikan pada himpunan A, maka
       a. Relasi R = {(1,1),(1,3),(2,1),(2,2),(3,3),(4,2),(4,3),(4,4)} bersifat refleksif karena
           terdapat elemen yang berbentuk (a,a), yaitu (1,1),(2,2),(3,3) dan (4,4).
       b. Relasi R = {(1,1),(2,2),(2,3),(4,2),(4,3),(4,4)} tidak bersifat refleksif karena (3,3) ∈ R.

5.2. Simetris, bila untuk (a,b)  R, berlaku (b,a)  R.
       Misalkan A={1,2,3,4} dan relasi R dibawah ini didefinisikan pada himpunan A, maka
       a. Relasi R {(1,1),(1,2),(2,1),(2,2),(2,4),(4,2),(4,4)} bersifat simetris karena jika (a,b) ∈R
           maka (b,a) ∈R. Disini (1,2)dan(2,1) ∈R begitu juga (2,4) dan (4,2) ∈R
       b. Relasi R {(1,1),(2,3),(2,4),(4,2)} tidak simetris karena (2,3) ∈ R, tetapi (3,2) ∈R.

5.3. Anti simetris, bila untuk (a,b)  R dan (b,a)  R hanya berlaku jika a=b.
       a. Relasi R {(1,1),(2,2),(3,3)} anti simetris karena (1,1)  R dan 1=1 , (2,2) R dan 2=2 ,
           (3,3)  R dan 3=3. Perhatikan bahwa R juga simetris.
       b. Relasi R {(1,1),(1,2),(2,2),(2,3)} anti simetris karena (1,1)  R dan 1=1 , dan (2,2)  R
           dan 2=2.

5.4. Transitif, bila untuk (a,b)  R dan (b,c)  R berlaku (a,c)  R.
             Misalkan A={1,2,3,4} dan relasi R dibawah ini didefinisikan pada himpunan A, maka
       Relasi R {(2,1),(3,1),(3,2),(4,1),(4,2),(4,3)} bersifat transitif. Periksa dengan membuat
       tabel berikut :
6. Partisi
Misalkan S sebuah himpunan tidak hampa. Suatu partisi dari S adalah membagi-bagi S
menjadi himpunan bagian tidak hampa A1, A2, ..., Ak, yang disebut sel, yang masingmasingnya
saling lepas dan gabungan keseluruhannya adalah S sendiri. Ilustrasinya adalah
sebagai berikut:
Contoh:
Pandang S = {1, 2, 3, ..., 8, 9}. Kita dapat membuat partisi dari S yang terdiri atas 5 sel:
A1 = {2}
A2 = {1, 3, 5}
A3 = {4, 7}
A4 = {6}
A5 = {8, 9}.
Pembagian menjadi : A1 = {1, 3, 5, 7}, A2 = {2, 4, 5, 6}, A3 = {8, 9} bukan merupakan
partisi, karena A1 dan A2 tidak saling lepas.
Pembagian A1 = {1, 2, 3, 7}, A2 = {5, 6}, A3 = {4, 9} juga bukan partisi, karena
A1A2A3 ≠ S.


DAFTAR PUSTAKA

Helen. (2018, 10 11). Retrieved from helen.staff.gunadarma.ac.id

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

SISTEM OPERASI

BAB I PENDAHULUAN SISTEM OPERASI A. Pengertian Sistem Operasi Sistem Operasi biasanya, istilah Sistem Operasi sering dituju...